Melalui jaringan backlink yang kami miliki merupakan penyedia jasa backlink menerima berbagai backlink Indonesia dengan layanan jasa backlink murah yang kami kelola secara manual dan profesional. Kami menawarkan jasa backlink terbaik. Bagaimana cara membeli backlink dari kami?. Silahkan 👉 Hubungi Kami! harga sangat terjangkau!

Content Placement

Berikut adalah daftar 50 situs Jaringan Backlink kami!
01. Backlink Indonesia 26. Iklan Maluku Utara
02. Backlink Termurah 27. Iklan Nusa Tenggara Barat
03. Cara Membeli Backlink 28. Iklan Nusa Tenggara Timur
04. Iklan Aceh 29. Iklan Online Indonesia
05. Iklan Bali 30. Iklan Papua
06. Iklan Bangka Belitung 31. Iklan Papua Barat
07. Iklan Banten 32. Iklan Riau
08. Iklan Bengkulu 33. Iklan Semesta
09. Iklan Dunia 34. Iklan Sulawesi Barat
10. Iklan Gorontalo 35. Iklan Sulawesi Selatan
11. Iklan Internet 36. Iklan Sulawesi Tengah
12. Iklan Jakarta 37. Iklan Sulawesi Tenggara
13. Iklan Jambi 38. Iklan Sulawesi Utara
14. Iklan Jawa Barat 39. Iklan Sumatra Barat
15. Iklan Jawa Tengah 40. Iklan Sumatra Selatan
16. Iklan Jawa Timur 41. Iklan Sumatra Utara
17. Iklan Kalimantan Barat 42. Iklan Terbaru
18. Iklan Kalimantan Selatan 43. Iklan Yogyakarta
19. Iklan Kalimantan Tengah 44. Jaringan Backlink
20. Iklan Kalimantan Timur 45. Jasa Backlink
21. Iklan Kalimantan Utara 46. Jasa Backlink Murah
22. Iklan Kepulauan Riau 47. Jasa Backlink Terbaik
23. Iklan Lampung 48. Jasa Backlink Termurah
24. Iklan Link 49. Media Backlink
25. Iklan Maluku 50. Raja Backlink

Kami jaringan backlink sebagai media backlink bisa juga menerima content placement yakni jasa backlink termurah kami di dalam artikel. Pesan segera jasa backlink termurah ini. Karena kami adalah raja backlink yang sebenarnya!

Peluang Agen Iklan Online

Sepotong Cinta Dalam Musik

Info informasi Sepotong Cinta Dalam Musik atau artikel tentang Sepotong Cinta Dalam Musik ini semoga dapat bermanfaat, dan menambah wawasan. Selamat Membaca! Jangan lupa dishare juga! Jika merasa artikel ini bermanfaat juga untuk orang lain.

Alunan-alunan nada terdengar semakin menghanyutkan hati ini. Melodi-melodi kerinduan hati yang gunda di hari-hari sepi ini semakin membuat lincah jemari ini, bagaikan seorang profesional. Entah apa yang membuat hidup ini kurang berarti. Ah itu gurauwan ku semata, sudah lama hati ini memendam sepi. Bukannya tak ada yang mau dengan ku tapi terlalu canggung aku memikirkan hal ini, sebenarnya ada seorang bidadari cantik yang terus ku bayangkan sampai saat ini. Rindu bercampur haus di kalah hati ini ingin bercumbu cinta dengan si dia, Ya! Ia adalah bidadari mimpi yang memang hanya sekedar iming-iming ku untuk mendapatkannya. Oh setiap ending nada yang di hasilkan organ ini membuat lepas emosi yang telah lama penuh, dan tertuang saat ini. Gelora badai samudra emosi terus bergulung ganas di setiap bulir not ini. Toh seraya akupun bernyanyi untuk sang bidadari hati:
“Wahai rindu ku, Oh wahai cinta terpendam ku.
Dengarlah kerinduan hati ini.
Nyanyian ini bukan sekedar nyanyian desiran bunyi bui-bui ombak semata.
Juga bukan sekedar luapan emosi, tak usah kau dengarkan dengan telinga, cukup dengan hati saja.
Jadi mau kah kamu menjadi sang pengobat perdu kehampaan hati ini.
Karena kaulah sang bidadariku, terimalah cinta ku ini.”
Deras terasa pekat di hati, nyanyian ini membuat harapan ini bertunas dalam setiap bait lagu yang ku nyanyikan. Sekumpulan kursi-kursi di sana hanya memandang bisu seakan ikut bernyanyi. Ku pejamkan mata lalu kembali kunyanyikan bait akhir lagu dengan lembut:
“Karna kaulah sang bidadari ku, terimalah cinta ku ini”
Saat ku buka mata kembali, Oh astaga! Sang gadis yang ku bayangkan ada di salah satu kursi penonton di sebelah sana. (Ku terhenti sejenak)
“Dinda sejak kapan kamu di sana?”
“Nyanyikan saja lagu merdu itu, hiraukan saja aku”
“Oh andai kau tau, lagu ini ku nyanyikan untuk mu”
Pikir ku terdiam sejenak menatapnya.
Ia tersenyum dan membalas manis tatapan ku.
Ku palingkan muka karena malu. Lalu sejenak jemari ku kembali berhentak kagum. Ia hanya duduk termanggu di sana, membuat ku tak tenang. Sejenak suara organ ini seakan berbicara pada ku: “katakan saja semua isi hati mu padanya!” tentu saja aku hanya menggeleng seirama mengikuti irama musik. Lalu kembali suara organ ini berkata lagi kepada ku, “bukankah ini adalah kesempatan bagus bagimu, ayo katakan saja” aku kembali menggelengkan kepala.
Nada dari organ ini kembali menasehatiku, tapi bukan dengan nada halus lagi ia berkata, “dasar pengecut! katakan saja padanya. karena ini juga adalah peringatan ku yang terkhir pada mu cepat ungkapkan!” Perlahan jemari ku berhenti, ku pandang si dia yang sedang duduk di sana. Ku dekati dengan wajah yang mulai memerah, sekuntum bunga di kantung ku raih, lalu kaki ku setengah berlutut di lantai.
Ia kelihatan sangat bingung, ku pandang wajahnya yang berbinar itu, ia hanya mengangkat setengah keningnya seakan menunggu sesuatu dari ku. Kunyanyikan kembali akhir bait lagu tadi, “karna kaulah sang bidadari ku, terimalah cinta ku ini” Lalu ku berikan ia setangkai bunga di tanganku. Seketika sentuhan halus tangannya menyentuh tangan ku dan mengambil bunga di tangan ku. Ia sedikit berpikir, mungkin belum mengerti apa yang baru terjadi. Kemudian sepatah lontaran kata keluar dari bibir indahnya itu.
“Aku mengerti apa yang berusaha kau tunjukan, aku juga merasakan hati mu, tapi aku tak bisa menerima cinta mu! karena ada yang lebih penting dari cinta, yaitu impian ku di masa muda ini”
“Bukan! Bukan itu yang iiinginn ku.. Ku.?”
kata-kata ku terhenti. aku berpaling dari hadapannya, raut wajah ku berubah murung, gugupun hilang seketika, yang tersisa hanyalah rasa kecewa dan malu yang tidak menentu. Ku bergegas beranjak, namun ku tak keluar gedung teater, melainkan kembali bermain organ. Hentakan hening jemari ku hanya membawa lagu kecewa, seakan membuka kembali kesendirian hati ini, dan siap kembali pada pelukan sang dewi kesepian yang terus menimang hingga, ku terhanyut dalam tangisan yang keluar dengan sendirinya di mata ini, sekedar menghiasi pipi.
Musik ini terasa lebih pekat emosi sakit hati dari pada rasa kesepian. Saat jemari ku berhenti! hanya terdengar tepukan tangan yang sangat banyak. Ah mungkin itu hanyalah suara tepukan tangan kursi-kursi penonton. Saat mata ku buka, pertama ku lihat adalah sang pujaan yang hati terdiam murung, dengan setitik embun di pipinya. Ah mengapa banyak sekali orang? Oh tentu saja ini pasti sudah waktunya mereka berlatih teater musikal untuk beberapa hari ke depan. Dan tentu saja sang pujaan hati ku juga adalah salah satu dari mereka.
“Jonathan kamu hebat dalam musik, dan akting! Maukah kamu bergabung dalam drama musical kami” Tawar seorang pria berkumis yang adalah manejer mereka, yang datang kearah ku. Aku hanya tersenyum sambil menghapus air mata, lalu pergi melewati pria itu, menuju sang pujaan hati ku. tapi terus saja ku lewati gadis itu dan segera keluar dari tempat itu.
Meninggalkan sang pujaan hati yang tampak murung di sana.


Cerpen Karangan: Daniel Satria Sutrisno

Demikian artikel tentang Sepotong Cinta Dalam Musik ini dapat kami sampaikan, semoga artikel atau info tentang Sepotong Cinta Dalam Musik ini, dapat bermanfaat. Jangan lupa dibagikan juga ya! Terima kasih banyak atas kunjungan nya.