Teman  yang selama ini anda kenal setelah bertahun-tahun lamanya tiba-tiba  membuat hati anda berdebar-debar. Berdebar-debar bukan karena penyakit  jantung atau takut, namun karena jatuh cinta. Ya, anda jatuh cinta  dengan teman anda sendiri. Memang terkadang cinta datang tanpa permisi,  tanpa melihat siapa-siapa, asal nyelonong saja dalam kehidupan kita.  Padahal sebelumnya, anda menganggap bahwa teman anda hanyalah seorang  sahabat sejati, mau bekerjasama dalam suka dan duka serta menjadi teman  setia yang mau mendengarkan apa yang anda keluhkan dan masalah yang  mendera anda. Namun kini situasinya sudah lain. Dalam hati anda  tiba-tiba ada deburan ombak cinta yang perlahan-lahan mengikis rasa  sayang sebagai sahabat dan menggantikannya dengan rasa cinta romantisme.  Teman yang selama ini digadang sebagai sahabat sejati telah berubah  menjadi orang terkasih secara romantisme di pikiran anda.
Pertanyaan  yang sering ada di kepala setiap insan yang mengalami hal ini adalah  apakah hubungan dapat berjalan lancar dengan mencintai sahabat sendiri?  Dilema besar dalam perkara ini selalu melanda para pelakunya. Kemudian  timbul pertanyaan-pertanyaan lainnya, dimana pertanyaan itu sebenarnya  tidak bisa dijawab sendiri karena memang melibatkan pihak lain, seperti  apakah teman anda itu merasakan hal yang sama dan apakah anda harus  mengungkapkan perasaan anda pada teman anda itu atau tidak. Setidaknya  seperti itulah yang ada di pikiran orang yang sedang jatuh cinta dengan  sahabatnya sendiri, terutama setelah menjalin pertemanan selama  bertahun-tahun.
Apabila  dilanda cinta dengan teman sendiri, perlu diteliti semua aspek  pribadinya, sebelum hubungan itu bertambah dekat. Yang ditakutkan adalah  nantinya semua justru berantakan, seperti kata pepatah “yang dikejar  tak dapat, yang digendong berceceran”, intinya bisa jadi malah anda  tidak mendapatkan pasangan, hubungan pertemanan pun bisa goyah bahkan  putus. Banyak orang mengatakan bahwa menjalin cinta dengan sahabat  sendiri bisa menimbulkan kekangan dalam sebuah hubungan. Yang perlu  dikhawatirkan adalah persahabatan ini bisa berakhir dengan saling  membenci satu sama lain, oleh karena itu anda harus mempertimbangkan  masalah baik dan buruknya.
Hal yang baik dalam menjalin hubungan dengan teman sendiri adalah sebagai berikut:
- Kamu telah mengetahui pribadi sahabat kamu itu, tentang bagaimana perubahan hatinya, dan bagiamana caranya menjalin cinta, sehingga kamu tahu apa yang harus dilakukan dan dihindari ketika berhubungan dengannya.
- Lebih mudah bekerjasama dalam suka dan duka. Kenapa? Karena dulu selagi masih berteman, anda bisa melakukannya, pasti sekarang juga bisa.
- Mengenali orang tuanya dan diterima baik oleh mereka. Tentu saja hal ini menjadi mudah karena anda sudah dikenal lama oleh mereka.
Hal yang kurang baik dalam menjalin hubungan dengan teman sendiri antara lain:
- Anda bisa saja cepat bosan karena sudah mengenal perilaku masing-masing sehingga tidak perlu ada banyak percakapan dan pertukaran pikiran. Justru mungkin anda akan merindukan saat-saat dimana anda menjadi teman biasa saja.
- Karakter dia sebagai sahabat mungkin saja berbeda ketika sudah menjadi kekasih. Hal ini sangat dimungkinkan karena adanya perbedaan rasa dan status di dalamnya. Seperti misalnya wanita bisa lebih terbuka pada temannya daripada pasangannya.
- Sebagai sahabat, dia menjadi orang yang obyektif dalam memberikan solusi kepada anda. Namun ketika sudah menjadi kekasih, bisa saja obyektifitas tersebut berubah karena ketakutan akan ketidaksetujuan anda berdampak pada hubungan romantisme yang sedang berjalan.
Sumber         :        RidwanAZ.com


 

